Sobat goozir, layaknya OS linux yang banyak jenis repo adalinux, mint, blankon, ubuntu, debian, centos, dll. Android juga kedepannya kan menglami hal serupa. Beranak pinak dengan berbagai nama namun mempunyai basis yang sama. Itulah sifat dari operating system yang bersifat terbuka (open source). Pengembang bebas membuat jenis OSnya sendiri menurut penglaman dan kemampuan yang dimiliki oleh pengembanggnya. Hal serupa dilakukan oleh OnePlus yang mulaimeninggalkan OS android besutan cyanogen.
OnePlus mulai mengembngkan 2 OS sekaligus yaitu Oxygen OS dan H2OS. Kedua OS dinamai dengan nama unsur kimia yaitu oksigen dan hidrogen.latar belakang dibuatnya OS tersebut adalah adanya gugatan di India yang di lakukan oleh vendor lokal Micromax sebagi pemegang hak ekslusif untuk menggunakan OS polos Cyanogen di India. Sedangkan OnePlus menggunkan OS yang sama dengan Micromax di pasar India yaitu Cyanogen dan akhirnya One Plus dilarang memasarkan produknya di India. Atas dasar permasalahan tersebut OnePlus membuat OS sendiri yang terbuka, dapat disesuaikan dan bebas aplikasi “sampah” layaknya OS besutan Cyanogen.
Kedua OS OnePlus tersebut akan di tujukan untuk pangsa pasar berbeda. OxygenOS ditujukan untuk pasar global dan H2OS ditujukan untuk pasar dlam negeri tiongkok. Dan nampaknya untuk pasar Indonesia akan mendapatkan yang OxygenOS.
Ok sobat goozir, itulah salah satu serba serbi operating system berbasis terbuka. Pengembang bebas mengembangkan program sesuai kemampuan si pemrogram.
Semoga berguna.
Referensi : kompas